Di Duga Kontraktor Kerjakan Marka Jalan Asal-asalan

Spread the love

Kontras Independent Media Sarana Restorasi dan Informasi Publik

Ket foto : Pekerjaan Marka Jalan terlihat asal-asalan.

www.kontrasindependent.com Malang- Proyek pekerjaan pengaspalan Dinas pekerja Umum kementian dengan anggaran selangit ini masih belum rampung dan masih dalam tahap proses pengaspalan di wilayah Rampal. 30/11/23.

Proyek pengaspalan jalan mulai dari LA.Sucipto ,kota Malang , jalan raya Mangliawan, jalan sapto raya, jalan raya Asrikaton. Jalan raya Ampel dento kecamatan pakis , jalan raya sekarpuro kecamatan pakis, jalan raya gribik, danau sentani hingga Rampal kota Malang, Dengan panjang 14 kilo meter yang menelan Anggaran cukup fantastis mencapai 46.Milyar.

Kontraktor, Konsultan dan PPK saat di konfirmasi.

Terpantau oleh beberapa Media dan LSM , pekerjaan Marka jalan yeng terkesan Asal-asalan dengan jarak yang sangat tidak aturan dan Cat nya kini telah mulai pudar. Diduga tidak adanya pengawasan dari kementrian PUPR dilapangan pekerjaan dan UPT pun terkesan ada pembiaran sehingga terjadi pekerjaan marka yang asal jadi walaupun itu jarak dan ukuran panjangnya di duga tak sesuai.

Koko Ramadhan, Pimpinan LSM Satya galang Indonesia ( SGI ) Angkat bicara “Menurut saya, Bahwa pekerjaan marka ini seharusnya tidak dikerjakan asal jadi begitu walaupun itu sementara,” ucapnya.

Lanjutnya, “Mereka mengerjakan proyek pengaspalan jalan yang begitu panjang dengan Alibi masih belum selesai, semestinya tidak boleh memberikan marka seperti itu, Apalagi menggunakan Cat Tembok, Wah malah parah ini?
Akhirnya belum berumur 1 bulan saja sudah luntur. Trus darimana mereka mengklaim dananya? Apakah dari hasil kontrak atau dana pribadi?? Apalagi sekarang ini sudah Luntur, Jaraknya pun tidak asal garap begitu,” timpal Koko.

Kondisi pekerjaan

Kami akan kawal pekerjaan ini hingga selesai dan kami akan bersurat kepada kementerian Pekerjaan Umum di pusat biar pejabat disana tau, begini cara kerja mereka di lapangan, Padahal menurut pedoman kementrian PUPR boleh itu dikerjakan marka walaupun itu sementara tapi itu harus sesuai baik dari ukurannya , panjangnya, dan juga jaraknya, Kalau begini ini diduga ada main mata PPK dan kontraktornya.

Terpisah , saat beberapa Media dan LSM menemui UPT PU dari kementerian. Fahrudin selaku PPK proyek , serta konsultan, dan kontraktor pekerjaan ini. Mereka berdalih bahwa pekerjaan ini masih belum selesai dan itu marka untuk sementara saja. Itu kata gori untuk pembatasan keselamatan bagi pengendara baik roda 4 atau roda 2. Sehingga mereka mengetahui bahwa ada pembatasan jalan tengah dan itu masuk divisi 1. Kata kontraktor

Sedangkan fahrudin saat di konfirmasi di kantor nya menjelaskan kepada awak media. Pekerjaan itu masih Rampung mas, itu Marka hanya sementara saja. Dan pekerjaan itu masih Dikerjakan sebagai pondasi aja ya itu AC BC Dengan ketebalan yaitu 6 centi meter. Setelah itu akan dilanjutkan lagi AC WC setebal 4 centi meter, pekerjaan ini mulai tanda tangan kontrak mulai Juni 2023 sampai selesai April 2024.

Saat di singgung terkait marka yang asal jadi Dan terkesan ppk membiarkan pekerjaan marka inj Fahrudin tidak bisa berkata-kata lagi dan langsung di arahkan ke konsultan biar lebih jelas, tepis fahrudin.

Rudi selaku konsultan memberikan keterangan terkait marka jalan memang di kerjakan hanya sementara mas, biar pengguna jalan melihat batas tengah jalan.

Saat ditanya oleh awak Media,berapa anggrannya?.. “Untuk marka sementara ini,
Rudi pun tidak bisa menjelaskan , Rudi bilang kami tidak tau mas. Pokoknya ada , dan Nilainya saya tidak hafal, Jadi untuk marka walaupun itu sementara yang jelas ada Nilainya, bahkan itu persatuannya ada harganya,” tuturnya.(Ary/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *