
www.kontrasindependent.com Malang- Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Dr. Budiar Anwar di Temui di Ruang Kerjanya oleh Kontrasindependent.com memaparkan bahwa “Saat ini Dinas Pertanian tahun 2022 itu relatif lebih kecil untuk anggaran kegiatan,” pasalnya Pemerintah Kabupaten Malang masih dalam Fokus pembanguan Fisik yakni melalui ke PU an.
Walaupun anggaran minim seperti itu kita tetap berinovasi melakukan kegiatan kunjungan bahkan para petani banyak mengundang kita, kayak beberapa waktu lalu kita di undang tanam pohon Kopi Torabika di Taji Kecamatan Jabung, Selain itu petani kita juga mampu Export seperti Singkong ke luar negeri.
Jadi inisiatif dari mereka itu mendapat bantuan-bantuan dari Pemprov Jawa Timur bibit Kopi, bibit apel begitu.Untuk tahun 2021-2022 ini keluhan petani paling menonjol adalah tetap di bidang Pupuk. Bahwa di lapangan itu terkait pupuk banyak permasalahan dan saat ini juga banyak yang di proses hukum oleh para APH (Aparat Penegak Hukum).
“Saya juga kurang mengerti di sengaja atau tidak sengaja kadang para distributor penjual pupuk di karung itu itu pupuk di buka dan di jual Eceran itukan tidak boleh,”Ujarnya.
Lanjut Mantan Kasubag Humas Kab. Malang itu “Pupuk itu tidak mahal kan ada subsidi itu kan murah itu hanya Rp. 2500 tetap beli akan tetapi lebih murah namun kendalanya distribusinya petani yang sulit oleh karenanya saya ini baru selesai rapat dengan atap kami bagian distribusi Pupuk untuk menanggulangi permasalah tentang Pupuk,”.
Faktor permasalahanya yaitu antaranya : Kartu Tani, karena itu dari Bank BNI itu tidak bisa di suport karena alat geseknya rusak atau, kartu taninya Hilang, Petaninya tidak bisa menggunakan.
Solusi permasalahan kata Kadintan setiap tahun dari Pertanian selalu ada bantuan berupa benih jagung, padi dan lain-lain namun itu program pemerintah pusat kita hanya mengondisikan saja dan itu di berikan langsung pada kelompok tani.(Utsman)