Presiden RI Meninjau Pisang Srimulyo, Pemdes Minta Pengembangan

Spread the love
Presiden Ir. Joko Widodo
www.kontrasindependent.co Malang- Ada satu hal menarik yang dilakukan saat presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Kecamatan Dampit Kabupaten Malang Kamis (29/4/2021).

Hal menarik tersebut tidak lain adalah orang nomer satu di republik ini menyempatkan meninjau ladang yang menanam komoditi Pisang andalan asli Srimulyo “Sang Mulyo” Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
Tadinya nama pisang unggulan ini hanya diberi nama Mulyo oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat kunker beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah Pak Jokowi tadi menyempatkan diri meninjau hasil perkebunan khas di Srimulyo yaitu pisang. Pisang ini sebelumnya hanya bernama Mulyo pemberian Bu Khofifah. Namun tadi ditambahi Sang. Jadi namanya sekarang Sang Mulyo. Kami berharap ada pengembangan agar optimal,” tandas Eko Sunardi Sekretaris Desa Srimulyo Eko Sunardi.

Ia mengatakan, awalnya Pisang ini dikembangkan oleh Ponijo warga desa Srimulyo.
Ia menceritakan, saat berkunjung Presiden Jokowi menyempatkan menuliskan tambahan nama untuk Pisang spesial tersebut.
“Pisang Mulyo ini asli tumbuh di Desa Srimulyo, keinginan masyarakat agar dioptimalkan agar mampu meningkatkan ekonomi dan harapan kami bisa ekspor ke mancanegara,” tuturnya.

“Pemdes mendukung pengembangan komoditi ini yang dibuktikan dengan adanya pembibitan dan pengembangan di tanah kas Desa Srimulyo,” urainya.

Seperti diketahui, warga di Desa Srimulyo telah menanam pisang ini sejak 2007 silam dengan sistem tumpang sari karena keterbatasan lahan. Mereka tergabung dalam kelompok tani. Ada pula yang berinisiatif menanam di halaman rumah masing-masing.

Proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur dan rasa layaknya Pisang Cavendish dan penampilan seperti Pisang Ambon ini, hanya dilakukan satu tahun satu kali, di masa tanam pertama.

Sinergi Universitas Airlangga
Sebelumnya beberapa waktu lalu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengirimkan satu tandan Pisang Mulyp setinggi lebih dari 1 meter kepada Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih.

Khofifah mengirimkan pisang varietas unggulan tersebut untuk diteliti dan dikembangkan.
Pisang ini termasuk jenis pisang super dengan berat puluhan kilogram tiap satu tandan.

Sebelum Khofifah memberikan nama, petani sekitar belum bisa menyebut jenis pisang tersebut. Mereka hanya menanam dan menjual bibit saja di pasar maupun secara online dengan sebutan bibit atau bonggol Pisang Cavendish FHIA17. Pisang super bertandan mencapai 2 meter. (Utsman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *