
KontraS Independent Media Sarana Restorasi dan Informasi Publik.
Www.kontrasindependent.com -29-September-2020 – Sumatera Pasaman Barat-
Setiap siklus pergantian kepemimpinan kepala daerah oleh sebagian besar warganya
menyematkan harapan terwujud perubahan dan peluang baru, sama dengan seorang petani
yang menyemai bibit di lahan persemaian, sang petani tentu berharap hasil panennya dapat
melipah ruah, menguntungkan, tidak rugi dan terkena serangan hama penyakit tanaman
sehingga berbagai usaha berlu dilakukan.
Boleh jadi harapan yang sama tertuju jua kepada calon-calon Bupati & Wakil Bupati
Kabupaten Pasaman Barat, yang pada tanggal 9 Desember 2020 ini berkompetisi
memperebutkan kursi pemimpin nomor satu di daerah yang konon katanya daerah petro
dollar. Sebanyak lima pasangan Calon Bupati & Wakil Bupati pada tanggal 4-6 September
2020 telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasaman Barat,
latar belakang pasangan calon pun sangat variatif, ada yang berasal dari kalangan
propesional, politisi, birokrat dan pengusaha. Menyaksikan meriahnya proses pendaftaran
pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu, apalagi ditengah-tengah
masih meningkatnya wabah covid 19 tersirat tanda jika Pilkada serentak 2020 akan banyak
memberikan harapan dan peluang-peluang ke arah yang lebik baik, usaha baru, posisi baru
dan tentunya strata sosial kelas baru menanti di depan mata, boleh jadi hayalan itu begitu
merasuk jiwa beberapa orang sehingga tertarik untuk terlibat langsung dalam proses Pilkada
dengan menjadi tim sukses paslon.
Keputusan ini tentu ada motifnya, yaitu jenjang menuju pintu karir yang lebih baik, ingin
dapat PL/ proyek, jadi kontraktor/ pengusaha dan mendapat penghidupan yang layak pasca
calon yang didukung memenangi Pilkada. Dinamika demikian dilapangan gampang kita
temui, lihat saja dimana-mana menjamur alat peraga kampanye berupa baliho dan spanduk
terpasang di pinggir-pinggir jalan, pada titik-titik tertentu depan rumah warga ada spanduk
paslon baik didepan rumah anggota tim pemenangan tingkat Kabupaten, Kecamatan, Nagari
atau pada tingkat Jorong, semua tim dan simpatisan berlomba-lomba memberikan
konstribusi terhadap calon. Posko-posko relawan telah berdiri.

Anggota tim kampanye pemenangan pasangan calon di seluruh wilayah hampir-hampir
sudah terbentuk nyaris tidak menyisakan lowongan bagi para aktivis tim sukses, begitu juga
pada jaringan media sosial online, akun tim serta simpatisan sudah ramai memberitakan
kegiatan-kegiatan paslonnya, sekali lagi kita sebutkan, bukan tanpa tujuan selain peluang
karir dan kepentingan, jadi konsep take and give bagi anggota tim sukses mutlak adanya, jika
tidak hanya sekedar jadi pengembira.
Kita memang manusia berkebutuhan (zoon politikon) butuh penghargaan atau jati diri, dari
itu jangan heran bila keadaan saat ini banyak orang yang mendadak baik, menyapa duluan/
sok kenal, suasana sillaturrahim meriah terjalin, dinamika ini bila tidak disikapi dengan bijak
oleh warga/ pemilih seerta dipersiapkan dengan matang oleh anggota tim sukses, donatur,
paslon, tim sukses dan relawan akan kecewa dengan hasil kinerja tim.
Disebabkan keterlibatan pemilih cerdas dan melek informasi begitu kritis mempertanyakan
konsep misi –visi atau program kerja paslon, pendekatan terhadap pemilih kelompok ini
perlu mendapat perlakuan dan ruang khusus, mereka akan menguliti latar belakang,
pengalaman, pendidikan serta rekam jejak para paslon, untuk itu sebaliknya euporia dukung
mendukung paslon harus berbanding lurus dengan kenyataan apabila calon pemimpin yang
terpilih orang yang kapabel (bermutu, visioner serta amanah) di luar dari perhitungan tim
sukses, isme kesukuan, kelompok dan kepentingan para cukong-cukong tidak terwujud, ini
menguntukan bagi semua warga.
Untuk itu sikap anggota tim sukses yang militan terhadap paslon melebihi tali kekerabatan
terendus oleh mobilitas pemilih intelek melek informasi dengan konsep memperjuangan
kepentingan bersama demi kemajuan ekonomi dan pembangunan dibidang fisik dan mental
warga Kabupaten Pasaman Barat.
Lebih penting dari misi pribadi serta keinginan anggota tim sukses terhadap kemenangan
pasangan calon, kebutuhan dan kepentingan warga harus lebih di akomodir sebagai
pemanfaat langsung program-program pembangunan. Dalam dunia demokrasi, hasil dari
sebuah kontelasi elektorial tidak selalu seiring-sejalan dengan harapan tim sukses,
adakalanya harapan bertentangan dengan kenyataan, melihat banyaknya kepentingan dan
misi-misi terselubung anggota tim sukses terkadang strategi pemenangan yang sering
diterapkan dilapangan adalah kampanye kebohongan atau isu-isu irrisional/ tidak masuk akal.
cendrung membesar-besarkan kemampuan pasangan calon).
Melihat arah peta dukung-mendukung terhadap pasangan calon pada Pilkada 2020 di
Kabupaten Pasaman Barat landasan filosifisnya adalah kemajemukan warga atau pluralisme,
ekonomi, pendidikan sekaligus jaminan hak warga yang bebas dan mandiri dalam
menyuarakan pilihan, hak politik untuk menyuarakan isi hati tanpa intimidasi dari
pemegang kekuasaan atau pihak ketiga merupakan salah satu ciri dari demokrasi pemilihan
langsung.
Paslon harus pandai mengalang dukungan dari seluruh elemen kelompok pemilih supaya
bisa menjadi pemenang, memanfaatkan sentimen dan pertentangan individu di dalam
masyarakat bukan hal yang menguntungkan bagi demokrasi di Pasaman Barat, begitu juga
halnya dengan membentuk tim pemenangan dengan mutlak mengedepankan unsur
kepentingan kelompok, cukung, elit dan golongan, bila tim sudah terbentuk sebaiknya
kepentingan-kepentingan mereka jangan di tonjolkan.
Tahapan kampanye sebagai wadah menyampaikan misi dan visi pasangan calon Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat sudah dimulai, pembagian nomor urut pasangan
calon telah pula di laksanakan, sekarang ada lima pasangan calon telah ditetapkan KPUD
sebagai calon tetap Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat.
Melalui tulisan ini kami mendorong agar seluruh pasangan calon harus bisa memaksimalkan
pendekatan kampanye yang rasionalistis yaitu pendekatan dengan mis-visi atau program
kerja yang real, dimana skala prioritas kebutuhan di masyarakat di utamakan, mengurai
masalah-masalah pembangunan sektor ekonomi, pendidikan, dan sektor pertanian/
perkebunan sangat mendesak untuk di selesaikan. Hemat hami juga, warga tidak butuh
slogan/ jargon-jargo semacam buaian angin dari surga sebaimana tertulis pada bahan, alat
dan bahan praga kampanye paslon.
Banyak pekerjaan rumah yang perlu di selesaikan oleh pemimpin kabupaten ini, bila tidak
mau kami sebutkan hampir pada seluruh aspek kebutuhan perlu pembenahan seperti
tingkat laju pertumbuhan ekonomi sesuai data Badan Pusat Statistik ekonomi Sumatera
Barat menurut Kab/ Kota tahun 2019, Kabupaten Pasaman Barat berada pada nomor satu
terbawah/ peringkat terendah, sesuai data BPS tahun 2019 yaitu 4,49 ( empat puluh koma.
empat puluh sembilan ) persen, berada dibawah Kabupaten Mentawai yaitu sebesar 4,76 (
empat puluh koma tujuh puluh enam) persen.
Banyak hal yang membuat kabupaten ini tertinggal jauh jika dibanding dengan daerah lain,
kualitas pendidikan kita berada di peringkat bawah, masalah stunting atau anak bertumbuh
pendek akibat ibu hamil kurang asupan gizi dan anak kurang gizi termasuk kasus nomor satu
atau dua tertinggi di Sumbar. Untuk itu, dalam tahapan kampanye ini, sesuai dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Pemilihan Gubernur &
Wakil Gubernur, Bupati & Wakil Bupati dan Walikota & Wakil Walikota serentak lanjutan
dalam kondisi bencana nonalam corona virus desease 19 (covid 19),
Metode kampanye lebih menekankan kampanye daring/ media online dari pada tatap muka
secara langsung, andaipun kampanye model pertemuan terbatas atau tatap muka masih di
perbolehkan tetapi efektifitasnya pada masa pandemi covid 19 kurang tercapai. Hampir
seluruh metode kegiatan kampanye menyesuaikan dengan protokol kesehatan, artinya iklan
kampanye di media sosial, elektronik dan media massa lebih ditekankan terhadap paslon,
jadi metode kampanye melalui daring/ media online harus mampu menjawab masalah￾masalah warga, terkonsep dengan baik dan sistematis intinya maksud dan tujuan sampai.
Bila Paslon dapat menyelipkan acara blusukan dengan alasan mengunjungi posko
pemenangan maka bertatap muka langsung dengan warga bukan pula sekedar say hallo,
tetapi menyampakain visi-misi serta program-program pro kerakyatan. Jangan menjual
materi/ conten kampanye melebihi kapasitas kemampuan sebenarnya, melebihi fakta dari
kompetensi sesungguhnya paslon, arti slogan atau jargon paslon sering membohongi publik.
Di akhir tulisan ini, penulis berharap kepada seluruh paslon sekiranya dapat berkampanye
sesuai dengan aturan, santun dan mengandalkan visi- misi serta program kerja, bagaimana
mengurai akar masalah ketertinggalan pembangunan di kabupaten kita. Dan kepada pemilih
penulis berpesan agar memilih pemimpin berdasarkan logika, bijak dalam menyikapi
informasi agar tidak salah memilih pemimpin seperti membeli kucing dalam karung,(Baldi
Paratama SH.M.Kn. -M.Batubara.S.I.Kom).
