Www.kontraSindependen.com-26-agt-2019-sumatra pasman.
Berlangsungnya aktifitas pabrik pengolahan sawit (CPO) ditengah tengah kawasan padat penduduk PT.AWL secara perlahan mulai menimbulkan efek buruk pada kesehatan masyarakat di kecamatan Gunung Tuleh kabupaten Pasaman barat – Sumatra Barat.
Ha ini disampaikan oleh aktifis dan penggiat masyarakat laskar harimau sumatera DPC Gunung Tuleh melalui ketua DPC Musliadi, menurut beliau pembuangan limbah asap yang leluasa melalui udara menimbulkan batuk yang mewabah, asap yang dihasilkan pabrik sawit yang begitu dekat dari rumah penduduk ini kerap menimbulkan bau, aroma tak sedap setiap hari.
Aktifis penggiat masyarakat ini juga menyampaikan kepada awak media bahwa, apa bila malam hari maka aroma zat buang cerobong limbah ini sangat luar biasa dan menyesakkan pernafasan. Aroma tak sedap yang bagai mana saat dipertanyakan awak media, Musliadi mengatakan bahwa aroma gas buang ini seperti bau kotoran manusia dan hal ini selalu dirasakan setiap malam, disaat hari hujan justru aroma ini akan semakin pekat.
Sementara dari pantauan awak media di TKP terlihat jelas aktifitas pembuangan limbah belum tertata diperusahaan PT.AWL simpang tiga alin ini, dengan leluasa awak media dapat melihat tumpukan tandan sawit yang sudah menggunung melebihi tinggi bangunan pabrik.
Disisi gunungan timbunan tandan / janjang sawit sisa pengolahan ini terlihat kolam kolam penampung limbah cair, limbah cair yang dapat memadat juga terbuka bebas dan limbah padat lainnya.
Dari data dinas kesehatan Pasaman barat dapat diketahui bahwa, polusi limbah asap pabrik sawit dapat mempengaruhi kesehatan dan bahkan mengancam keselamatan janin dalam kandungan. Menurut pemaparan data tersebut 150/ 100.000.000 kandungan terdamapak yang buruk bahkan berujung kegagalan janin atau meninggal.
Sementara menurut informasi dari pihak perusahaan yang namanya tidak ingin dituliskan dimedia ini mengatakan, perusahaan telah membuat anggaran dan merealisasikan kompensasi untuk masyarakat dilingkungan perusahaan.
Sekedar untuk diketahui bersama bahwa setahun yang lalu pabrik PT. AWL ini pernah didemo oleh penggiat masyarakat disana, akibat membuang limbah kesungai yang berujung penutupan aktifitas pabrik selama satu bulan walau akhirnya dengan penuh kontroversi pabrik pengolahan sawit milik pialang Tionghoa turunan yang bernama Suardi ini dibuka kembali dan melenggang diatas penderitaan penduduk simpang tigo alin (Batubara).
By:kontraS independent media sarana restorasi dan informasi publick